SoalNo. 1). Salah satu hormat dan patuh kepada orang tua adalah a. Berkata "ah" b. Mencaci orang tua c. Membentak orang tua d. Mematuhi orang tua meskipun berbuat maksiat e. Menolak dengan halus perintah orang tua untuk berbuat maksiat Jawaban: E. Soal No. 2). Dalam bahasa Arab, berbakti kepada orang tua disebut a. Albiruni b
Pertanyaan Assalamu’alaikum, Ustadz yang dirahmati Allah. Saya memiliki seorang sahabat yang menceritakan pengalaman pahit pribadinya kepada saya. Sahabat saya ini memiliki hubungan yang sangat buruk dengan bapak kandungnya, bapaknya kerap berlaku kasar padanya dan ibunya sehingga menanamkan sifat dendam yang sangat mengakar di dalam diri sahabat saya ini, meski demikian ia sangat sayang pada ibunya dan rasa inilah yang menyebabkan ia masih bisa menganggap bapaknya. Saat ia masih kecil, kakeknya dari bapak tinggal bersama mereka dan sahabat saya ini merasa keberadaan kakeknya menjadi salah satu penyebab kekasaran bapaknya. Sampai pada suatu ketika saat kakeknya menghadapi masa tua dengan sakit-sakitan, bahkan sampai-sampai hanya bisa terkulai/tergeletak di ranjang dia dan ibunya merasa bahwa kondisi kakeknya itu merupakan adzab dunia dari Allah. Meski menyadari bahwa kakeknya sedang “diadzab” oleh Allah, kebenciannya pada bapaknya dan juga keluarga bapaknya yang sangat besar mendorongnya untuk membalas dendam. Dalam kondisi kakeknya yang sakit parah itu dia justru menggunakannya sebagai ajang balas dendam dengan melakukan tindakan fisik yang sama seperti yang kerap dilakukan bapaknya kepadanya. Sampai akhirnya kakeknya itu kemudian meninggal dunia… Kini, ia benar-benar menyesali semua perbuatannya itu. Ia ingin meminta maaf tapi tidak tahu harus berbuat apa. Dan dosa itu benar-benar menghantui hidupnya. Ia tidak pernah bercerita kepada seseorangpun sebelumnya, termasuk kepada kedua orang tuanya karena ia takut ibunya shock berat jika tahu sedangkan bapaknya pasti marah besar, mengamuk, bahkan… naudzubillah… saya pun takut untuk membayangkannya. Demikian cerita dari sahabat saya, besar sekali harapan saya ustadz berkenan memberikan solusi, apa yang harus dilakukan sahabat saya. Sungguh, saya sangat tidak tega melihat hidupnya dihantui perasaan bersalah seumur hidupnya. Jazakallah Khairan Katsira. Wassalamu’alaikum. Jawaban Ustadz Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan seluruh orang yang mengamalkan sunnahnya hingga hari kiamat. Langsung saja, saya dapat mengerti permasalahan yang dihadapi oleh kawan akhi Ahmad Rafi’e, dan betapa berat dan tertekannya perasaan akhi kita ini. Akan tetapi, apapun yang terjadi, yang jelas kejadian itu telah berlalu dan bagaikan dalam pepatah Nasi telah menjadi bubur. Tapi saya sedikit lega ketika mengetahui bahwa kejadian ini terjadi ketika akhuna yang memiliki pengalaman ini masih kecil, dan semoga saja belum baligh. Yang dapat dilakukan oleh akhuna ini adalah bertaubat dan menyesali perbuatannya tersebut. Dengan cara inilah dosa perbuatannya bila ia ketika melakukan kesalahan itu telah baligh dapat dihapuskan. “Seorang yang bertaubat dari dosa, bagaikan orang yang tidak pernah berbuat dosa.” Ibnu Majah, At Thabrani dan dihasankan oleh Al Albani Untuk semakin meyakinkan dan menenangkan hati antum, baca dan renungkanlah ayat 68-70 Surat Al Furqan. Akhuna, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada antum Setelah Allah menyebutkan dalam Al Qur’an surat Al Furqan ayat 68 bahwa orang yang berbuat kesyirikan, membunuh jiwa yang diharamkan, dan berzina, akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatannya, yaitu dilipat gandakan atasnya azab, dan ia akan kekal di neraka, Allah berfirman “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Al Furqan 70 Saya yakin dosa atau kesalahan yang pernah antum lakukan lebih ringan bila dibanding dengan kesalahan dan dosa yang disebutkan dalam ayat 68 surat Al Furqan, sehingga bila antum benar-benar bertaubat, saya yakin Allah akan mengampuni dosa antum, dan menggantikannya dengan kebajikan. Akhi, bila Allah ta’ala mengampuni dosa Umar bin Khatthab, Khalid bin Walid, Abu Sufyan, yang dahulunya berbuat syirik, dan menentang Nabi shalallahu alaihi wa sallam, karena mereka bertaubat, yaitu dengan masuk islam, dan meninggalkan seluruh perbuatannya tersebut, maka percayalah bahwa bila antum benar-benar bertaubat, Allah pasti menerima taubat antum dan menggantikannya dengan kebajikan. Dan mungkin sebagai salah satu bentuk taubat antum adalah dengan banyak-banyak mendoakan kakek antum tersebut, semoga Allah menghapuskan dosa-dosanya, dan meninggikan derajatnya di sisi Allah. Kemudian, hendaknya antum berbakti kepada kedua orang tua antum walaupun ayah antum berbuat tidak baik kepada antum, tetaplah bersabar, berupaya sekuat tenaga untuk berbakti kepada keduanya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kepada kita semua taufik dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berbakti kepada orang tua kita. Wallahu a’lam bishshowab. *** Penanya Ahmad Raf’ie Dijawab Oleh Ustadz Muahmmad Arifin Badri Sumber 🔍 Hukum Aqiqah Diri Sendiri, Cara Sholat Taubat Nasuha Zina, Hukum Seorang Ibu Menyakiti Hati Anak, Tata Cara Sholat Istiqarah, Doa Akhir Tahun Dan Awal Tahun Hijriah, Kenapa Sholat Dzuhur Tidak Bersuara KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
RasulullahShallallahu 'Alaihi wa Sallam menganggap bahwa berbakti kepada orang tua itu adalah merupakan jihad. Sebagaimana ada seorang pemuda meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk ikut berjihad. Lalu Rasulullah bertanya: أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟ "Apakah kedua orang tuamu itu masih hidup?"
10. Apa saja tanda tanda anak yang patuh kepada kedua orang tua?JawabanCara Berbakti Kepada Orang Tua yang Wajib Dilakukan Seorang Anak1. Bertutur Kata Lembut Kepada Orang Tua2. Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah3. Patuh Terhadap Perintah Orang Tua4. Selalu Bersikap Sopan Kepada Orang Tua5. Selalu Sabar dan Tahan Amarah6. Memberikan Hadiah Kepada Orang Tua7. Tidak Pernah Menyia-nyiakan Kerja Keras Orang Tua8. Merawat Orang Tua9. Selalu Memprioritaskan Orang Tua10. Menghormati Pilihan Orang Tua9. Bagaimana caranya kita menghormati orang tua kita yang sudah meninggal?JawabanCara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal1. Selalu Mendoakan serta Memohon Ampunan2. Menjalin Silaturahmi dengan Kerabat Orang Tua3. Sedekah Atas Nama Orang Tua4. Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat5. Melunasi utang kedua orangtua6. Menjaga Nama Baik Orangtua10. Apa saja keutamaan berbakti kepada orang tua?JawabanKeutamaan birrul walidain1. Amal yang paling dicintai Allah SWT2. Amal yang paling utama3. Mudah rizki4. Masuk surga lewat pintu pertengahan5. Ridho Allah bergantung pada orang tua11. Menghormati orang tua termasuk akhlak apa?JawabanJadi, menghormati orang tua termasuk akhlak terpuji akhlakul kharimah.12. Amalan apa yang diperintahkan Allah sebelum berbakti kepada orang tua?JawabanTauhid adalah yang pertama dan utama bagi seorang muslim. Dan dalam banyak ayat di dalam Al Qur'an, perintah untuk berbakti kepada orang tua disebutkan setelah perintah untuk Apa hadis tentang hormat kepada orang tua?Jawaban“Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezkinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambug silaturrahim kekerabatan.” HR. Ahmad.14. Bagaimana cara menjaga akhlak terhadap orang tua?JawabanAdab Seorang Anak Kepada Orang Tua Menurut Imam Al-Ghazali1. Mendengarkan kata-kata orang tua2. Berdiri ketika orang tua Mematuhi perintah orang tua. 4. Memenuhi panggilan orang tua. 5. Merendah dengan penuh sayang dan tidak Tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada orang Tidak memandang dengan rasa curiga15. Sebutkan hal apa sajakah yang dapat menyenangkan hati orang tuamu?JawabanSimak beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang Menjalankan perintah2. Tidak melawan saat diberi nasihat3. Membantu pekerjaan rumah4. Bersikap sopan dan santun5. Tidak membentak6. Selalu mendoakan7. Menjadi kebanggaan16. Bagaimana cara berbicara yang baik dengan orang tua?JawabanBerbicara dengan Orang yang Lebih Tua Harus Sopan, Ini Etika Komunikasi yang Baik1. Bahasa tubuh yang Nada Gunakan diksi atau kalimat yang mudah dimengerti. 4. Memanggil dengan Mengapa ibu harus 3 kali lebih dihormati daripada ayah?JawabanMenurut Ar-Rozi "Seorang ibu mengalami tiga fase kepayahan, mulai dari fase kehamilan, kemudian melahirkan, lalu menyusui. Karena itu, ibu berhak mendapatkan kebaikan tiga kali lebih besar dibandingkan ayah".18. Apa saja unsur akhlak yang baik pada orang tua?Jawaban7 Akhlak Baik Anak pada Orangtua yang Penting Diajarkan Sejak1. Selalu jujur pada orangtua2. Berbuat apa pun yang menyenangkan hati orangtua3. Selalu bersikap ramah pada orangtua4. Mematuhi perintah orangtua dengan penuh cinta dan penghormatan5. Hindari bermuka masam pada orangtua6. Selalu katakan perkataan yang baik-baik7. Menjadikan cium tangan menjadi kebiasaan anak
Setelahmelihat pemaparan diatas maka timbul pertanyaan, " Mengapa berbakti lebih diperhatikan untuk Ibunda ?". Maka hal ini dengan dua alasan, 1. Berbakti kepada Ibunda adalah sebaik-baik jalan penghapus dosa dan peninggi derajat bagi seorang hamba. Disebutkan di dalam atsar Abdullah bin Abbas yang diriwayatkan dari Tabiin 'Atho bin Yasar,
PENGORBANAN orangtua kepada anaknya sangatlah besar, bahkan mungkin seorang anak tidak dapat membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh orang tuanya selama hidup, namun masih ada saja anak-anak yang durhaka kepada orangtuanya. Padahal banyak ayat Alquran dan hadits yang menjelaskan tentang pentingnya berbakti kepada orangtua, terutama kepada ibu. Berikut hadits-hadits dalam Alquran tentang pentingnya berbakti kepada orangtua Foto Unsplash Pentingnya Berbakti kepada Orangtua yang Sudah Tiada Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِى سَلِمَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِىَ مِنْ بِرِّ أَبَوَىَّ شَىْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمِ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِى لاَ تُوصَلُ إِلاَّ بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا ». “Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ketika itu datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orangtuaku ketika mereka telah meninggal dunia?’ Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Iya masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya. Bentuknya adalah mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim kekerabatan dengan keluarga kedua orangtua yang tidak pernah terjalin, dan memuliakan teman dekat keduanya’.” HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. BACA JUGA 10 Hadis tentang Berbakti kepada Orangtua Abu Bakrah berkata قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟ ثَلاَثًا، قَالُوْا بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?’ Para sahabat menjawab, Mau, wahai Rasulullah.’ Beliau lalu bersabda, Dosa terbesar adalah mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orangtua.’ Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan pada tangannya. Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata, Dan juga ucapan sumpah palsu.’ Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata dalam hati, Duhai, seandainya beliau diam’.” HR. Bukhari dan Muslim Pentingnya Berbakti kepada Orangtua Doa Orangtua Sangat Mustajab Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian safar, dan doa baik orangtua kepada anaknya.” HR. Ibnu Majah. Pentingnya Berbakti kepada Orangtua Berbuat Baik kepada Ibu Lebih Utama Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ » “Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Ibumu’. Dia berkata lagi, Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Ibumu.’ Dia berkata lagi, Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Ibumu’. Dia berkata lagi, Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Ayahmu’.” HR. Bukhari dan Muslim Pentingnya Berbakti kepada Orangtua Berbakti kepada Orangtua Jalan Menuju Surga Ilustrasi Unsplash Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ » “Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Sungguh hina seorang yang mendapati kedua orangtuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” HR. Muslim Pentingnya Berbakti kepada Orangtua Ridha Allah SWT Ada pada Ridha Orangtua Dari Abdullah bin ’Umar, ia berkata رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَ سَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ “Ridha Allah tergantung pada ridha orangtua dan murka Allah tergantung pada murka orangtua.” HR. Tirmidzi Pentingnya Berbakti kepada Orangtua Berbakti kepada Orangtua Dapat Memanjangkan Umur dan Menambah Rezeki Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orangtua dan sambunglah tali silaturahmi dengan kerabat.” HR. Ahmad Pentingnya Berbakti kepada Orangtua Menaati Perintah Orangtua, Kecuali Maksiat Ilustrasi Unsplash Perintah orangtua tetap diikuti selama bukan perintah bermaksiat sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut أَطِعْ أَبَاكَ مَا دَامَ حَيًّا وَلاَ تَعْصِهِ “Taatilah ayahmu selama dia hidup dan selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat.” HR. Ahmad BACA JUGA Mengapa Ridha Allah tergantung pada Ridha Orangtua? Pentingnya Berbakti kepada Orangtua Pahala Berbakti kepada Orangtua sama Seperti Jihad Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma, ia berkata جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَسْتَأْذِنُهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَىٌّ وَالِدَاكَ ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ » “Ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ia ingin meminta izin untuk berjihad. Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas bertanya, Apakah kedua orangtuamu masih hidup?’ Ia jawab, Iya masih.’ Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda, Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya.’” HR. Muslim Pentingnya Berbakti kepada Orangtua Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, beliau mengatakan سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى “Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah azza wa jalla?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Salat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Kemudian berbakti kepada kedua orangtua.’ Lalu aku mengatakan, Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Berjihad di jalan Allah’.” HR. Bukhari dan Muslim Oleh Sufyan SUMBER POPBELA
Berbaktikepada kedua orang tua (birrul walidain) merupakan naluri dan fitrah setiap manusia. Sebab dalam jiwa dan setiap orang tertanam sifat cinta dan hormat kepada kedua orang tuanya atau ayah ibunya. "Ada tiga do'a yang mustajab, tidak ada keraguan tentang hal itu; do'a orang tua (untuk anaknya), do'a musafir, dan do'a orang
Hadits tentang berbakti kepada orang tua dan artinya lengkap, serta penjelasan tentang wajibnya menghormati orang tua dan bagaimana cara berbakti kepada orang tua sesuai syariat Islam. Daftar IsiDalil Berbakti Kepada Orang Tua Birul WalidainHadits Berbakti Kepada Orang TuaHadits Tentang Berbakti Kepada Ibu Lebih DiutamakanHadits Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Lebih Utama dari JihadHadits Durhaka Kepada Orang Tua Adalah Dosa BesarHadits Tentang Doa Orang Tua Yang MustajabHadits Keutamaan Berbakti Kepada Orang TuaHadits Tentang Keridhoan Orang TuaHadits Tentang Merawat Orang Tua Yang Sudah UzurHadits Tentang Larangan Memaki Orang TuaHadits Tentang Memutus Silaturahmi Dengan Kerabat dan Orang TuaHadits Tentang Berbakti Kepada AyahHadits Tentang Durhaka Kepada IbuCara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal Dalil Berbakti Kepada Orang Tua Birul Walidain Orang tua adalah permata di tengah kehidupan kita, karena di dalam doa mereka ada doa yang sangat makbul kepada anaknya, seperti yang pernah kami ulas dalam artikel doa orang tua untuk anaknya. Berbakti kepada orang tua disebut dengan istilah birul walidain yaitu perbuatan kita dengan sepenuh hati dan ikhlas memperlakukan mereka dengan perlakuan terbaik, akhlak kita kepada mereka haruslah akhlak yang terbaik. Itu artinya kita di larang keras membuat kedua orang tua kecewa, tidak suka kepada kita, marah dan apapun yang akan melukai perasaan mereka. Inilah syariat Islam yang sangat mulia, yang wajib bagi kita sebagai seorang anak menyenangkan hati mereka dengan berbagai cara, tentu dengan batas batas yang sudah di atur dalam syariat, yaitu bukan dalam rangka kemaksiatan kepada Allah taa’la. Dalil berbakti kepada orang tua ada dalam AL Quran dan hadits, berikut dalil birul walidain dari Al Quran QS al-Isra’ 23 وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِیَّاهُ وَبِٱلۡوَ ٰ⁠لِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنًاۚ إِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَاۤ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَاۤ أُفࣲّ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلࣰا كَرِیمࣰا Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” [QS al-Isra’ 23] QS an-Nisa’ 36 وَٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ وَبِٱلۡوَ ٰ⁠لِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنࣰا وَبِذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡیَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینِ وَٱلۡجَارِ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِیلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَیۡمَـٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالࣰا فَخُورًا Artinya “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” [QS an-Nisa’ 36]. QS Luqman 14 وَوَصَّیۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَ ٰ⁠لِدَیۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنࣲ وَفِصَـٰلُهُۥ فِی عَامَیۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِی وَلِوَ ٰ⁠لِدَیۡكَ إِلَیَّ ٱلۡمَصِیرُ Artinya “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” [QS Luqman 14]. Kali ini akan kami tuliskan dalil dari hadits tentang wajibnya berbakti kepada mereka, ini tentu selaras dengan makbulnya doa mereka dan bakti kita kepada mereka, dua hal ini seharusnya saling beriringan. Disini akan kami tuliskan beberapa hadits berbakti kepada orang tua, dan kami berikan sub judul yang sesuai dengan tema hadis, juga kami tuliskan penjelasan tentang kandungan hadits tersebut. Hadits Tentang Berbakti Kepada Ibu Lebih Diutamakan عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ sambil berkata; “Wahai Rasulullah ﷺ, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Kemudian ayahmu.” [HR. Bukhari dan Muslim]. Penjelasan Dari hadits di atas kita di perlihatkan bagaimana seharusnya kita mengutamakan bakti kita kepada ibu kita dibanding kepada ayah kita, dan ini bukan tanpa alasan. Karena ibulah yang lebih banyak berkorban kepada kita, bagaimana tidak, ibu kita mengandung selama 9 bulan lamanya, lalu menyusui kita selama 2 tahun dan membesarkan kita sampai dewasa dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Bentuk keutamaan kepada ibu ini juga sesuai dengan salah satu hadits riwayat At Tirmidzi, yang menerangkan bahwa “tidak bersyukur kepada Allah jika tidak berterimakasih kepada manusia”. Bahasan tentang ibu sudah kami tuliskan dalam artikel hadits tentang ibu. Hadits Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Lebih Utama dari Jihad Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, berkata سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى Artinya “Aku bertanya pada Rasulullah ﷺ, Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah azza wa jalla?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Shalat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan, Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Berjihad di jalan Allah’.” Lalu Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Nabi ﷺ memberitahukan hal-hal tadi kepadaku. Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan jawabannya.” [HR. Bukhari dan Muslim]. Penjelasan Shalat adalah salah satu rukun Islam dan jika tidak melaksanakannya maka akan terancam kepada kekafiran, sebagaimana di terangkan dalam hadits tentang sholat, tentu iniadalah amalan yang utama setelah syahadat. Setelah menyebutkan tentang keutamaan sholat, selanjutnya adalah berbakti kepada orang tua sebelum menyebutkan jihad di jalan Allah. Ini menandakan keutamaan berbakti kepada orang tua dibandingkan dengan jihad, tapi dalam kondisi tertentu jihad bisa lebih utama di bandingkan dengan birul walidain. Misal orang tua kita tidak ada masalah dengan kesehatan dan juga kebutuhannya tercukupi, lalu ada seruan dari penguasa untuk berjihad di jalan Allah, dalam kondisi ini maka jihad tentu lebih utama daripada berdiam di rumah dengan alasan berbakti kepada orang tua. Hadits yang berkaitan tentang jihad atau berbakti kepada orang tua, riwayat imam Muslim. جَاءَرَجُلٌ الِرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْذِنُهُ فِى وَالِدَاكَ؟ قَالَنَعَمْ،قَالَ فَفِيْهِمَافَجَاهِدْ رواه مسلم Artinya “Seseorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ minta izin hendak ikut jihad berperang. Tanya Nabi ﷺ kepadanya, Apakah kedua orang tuamu masih hidup? Jawab orang itu, Masih! Sabda beliau ﷺ , Berbakti kepada keduanya adalah jihad.” [HR. Muslim]. Penjelasan tambahan Salah satu sebab kenapa berbakti kepada orang tua lebih di utamakan menurut ash-Shan’ani dalam subulus salam adalah karena jihad adalah fardhu kifayah dan birulwalidain adalah fardhu ain. Baik orang tuanya ridho atau tidak dan melarang kita untuk jihad, maka mematuhi orang tua adalah lebih utama, syaratnya adalah orang tua kita muslim. Hadits lainnya tentang keutamaan berbakti kepada orang tua dibanding hijrah dan jihad اَقْبَلَ رَجُلٌ اِلَى نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِوَالْجِهَادِاَبْتَغِى الْاَجْرَمِنَ اللهِ قَالَ فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ اَحَدٌحَيٌّ؟ قَالَ نَعَمْ بَلْ كِلَاهُمَا،قَالَ فَتَبْتَغِى الْاَجْرَمِنَ اللهِ؟ قَالَ نَعَمْ، قَالَ فَارْجِعْ اِلَى وَالِدَيْكَ فَاَحْسِنْ صُحْبَتَهُمَا. رواه البخارى Artinya ”Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah ﷺ , lalu dia berkata Aku bai’at berjanji setia dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad, karena aku menginginkan pahala dari Allah. Tanya Nabi ﷺ , Apakah orang tuamu masih hidup? Jawab orang itu, Bahkan keduanya masih hidup. Tanya Nabi ﷺ , Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah? Jawabnya, Ya! Sabda Nabi ﷺ , Pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya sebaik-baiknya!” [HR. Bukhari] Hadits Durhaka Kepada Orang Tua Adalah Dosa Besar قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟ ثَلاَثًا، قَالُوْا بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ Artinya “Rasulullah ﷺ bersabda, “Apakah kalian mau kuberi tahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, “Dosa terbesar adalah mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata, “Dan juga ucapan sumpah palsu.” Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata dalam hati, “Duhai, seandainya beliau diam.” [HR. Bukhari dan Muslim] Penjelasan hadits Dosa besar adalah dosa yang di iringi oleh ancaman dari Allah, tentu ini akan berakibat pada kehidupan kita baikdi dunia maupun diakhirat. Menyekutukan Allah jelas adalah dosa yang tidak bisa di ampuni jika pelakunya tidak bertaubat sampai ajal tiba, dan dosa kepada orang tua di sejajarkan dengan pelaku kesyirikan, tentu berbeda dengan menyekutukan Allah atau syirik yang tidak akan di ampuni. Kalau kesyirikan jelas akan kekal di neraka, karena ada dalil yang menerangkan tentang masalah tersebut, tapi untuk dosa kepada orang tua, bisa saja Allah ampuni dengan kemaha murahan dan kasih sayang-Nya. Tapi itu sesuatu yang tidak pasti, tergantung kehendak Allah, maka alangkah baiknya kita menjauhi durhaka kepadanya dengan berbakti kepada mereka. Hadits Tentang Doa Orang Tua Yang Mustajab ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا Artinya “Ada tiga jenis doa yang mustajab terkabul, tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” [HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah] Penjelasan hadits Banyak kisah tentang doa orang tua kepada anaknya terutama ibu, yang tanpa sengaja di ijabah oleh Allah baik dalam hal kebaikan maupun kejelekan, sebagaimana kisah inspiratif anak yang berbakti kepada orang tua. Dan juga kisah anak yang di doakan oleh orang tuannya kejelekan, dan doa tersebut terkabul setelah sang anak sukses. Maka penting bagi kita sebagai orang tua untuk selalu berucap dan berdoa dengan hal hal yang baik dan jauhi perkataan dan doa kejelekan, karena doa tersebut akan di kabulkan oleh Allah baik cepat maupun lambat. Hadits Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi ﷺ bersabda, مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Artinya “Siapa yang suka untuk di panjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi dengan kerabat.” [HR. Ahmad] Penjelasan hadits Ini adalah salah satu keutamaan berbakti kepada orang tua, yaitu di mudahkan rezeki dan di panjangkan umurnya, maksud panjang umur disini adalah sisa usia kita akan di berikan keberkahan oleh Allah. Artinya, sisa usia kita akan banyak diisi oleh amal amal kebaikan dan di jauhkan dari jeleknya amal dan juga mara bahaya. Hadits Tentang Keridhoan Orang Tua عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم Artinya “Dari Abdullah bin Amrin bin Ash ia berkata, Nabi ﷺ telah bersabda “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. [HR. Tirmidzi] Penjelasan hadits Ingin mendapatkan ridho Allah?, berbaktilah kepada orang tua, jika ingin Allah murka kepada kita maka buatlah orang tua kita marah. Renungkan dan pilih mana yang akan kita raih, karena inilah yang akan menentukan arah kehidupan kita, yaitu keberkahan hidup atau kesengsaraan hidup. Hadits Tentang Merawat Orang Tua Yang Sudah Uzur عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَغِمَ اَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ اَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ اَنْفُ قِيْلَ مَنْ يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ مَنْ اَدْرَكَ اَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِاَحَدُهُمَااَوْكِلَيْهِمَافَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ رواه مسلم Artinya “Dari Nabi ﷺ sabdanya Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka! Lalu beliau ditanya orang, Siapakah yang celaka, ya Rasulullah? Jawab Nabi ﷺ , Siapa yang mendapati kedua orang tuanya dalam usia lanjut, atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga dengan merawat orang tuanya sebaik-baiknya.” [HR. Muslim]. Renungan Ini merupakan salah satu ujian seorang anak yang berat, ada yang gagal dan ada yang berhasil, walaupun sepertinya banyak yang gagal. Kalau kita lihat banyak dari kita yang suami dan istrinya bekerja, malah menitipkan anak kepada orang tuannya, tentu sebagai orang tua tidak akan menolak karena orang tua tidak ingin melihat anaknya susah. walaupun orang tua kita senang, tapi bukankah itu akan merepotkan orang tua kita? dan membuat orang tua kita mengalami kesusahan?. Tinggalkan hal tersebut, perbaiki dengan mencari pengasuh atau lebih bagus lagi ibu berhenti daribekerja dan fokus merawat anak dan orang tua. Jangan sampai kita menjadi orang yang celaka sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. wallahu alam. Hadits Tentang Larangan Memaki Orang Tua عن عبد الله بن عمر ورضى الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان من اكبر الكبا ئر ان يلعن الر جل والديه . قيل رسول كيف يلعن لر جل والديه ؟ قا ل يسب الرجل ابا لرجل فيسب أبا لرجل فيسب أبا ه و يسب أخر جه امام بخاري Artinya “dari Abdullah bin amr bin al-ash ia berkata, Rasulullah ﷺ telah bersabda “ diantara dosa-dosa besar yaitu seseorang memaki kedua orang tuanya. “ para sahabat bertanya “ Wahai Rasulullah ﷺ, apakah ada seseorang yang memaki kedua orang tuanya?” Beliau ﷺ menjawab “ Ya, apabila seseorang memaki ayah orang lain, kemudian orang itu membalas memaki ayahnya kemudian ia memaki ibu orang lain, dan orang itu memaki ibunya. [ Bukhari]. Penjelasan hadits Memaki sendiri adalah salah satu perbuatan dari akhlak tercela, apalagi memaki kedua orang tua kita, tentu akan lebih dahsyat lagi dosanya. Dalam hadits ini jelaskan cara memaki orang tua kita adalah dengan memaki orang tua orang lain yang mana orang tersebut akan membalas dengan makian yang sama kepada orang tua kita. Lalu bagaimana jika kita memaki secara langsung?, jawabnya itu adalah dosa besar yang kita lakukan tanpa kita sadari, seperti perkataan “bapak ini maunya yang aneh aneh saja” atau ungkapan semisal dengan suara tinggi. Hadits Tentang Memutus Silaturahmi Dengan Kerabat dan Orang Tua مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ مِنَ الْبَغِى وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ Artinya ”Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk di segerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia ini – berikut dosa yang disimpan untuknya di akhirat – daripada perbuatan melampaui batas kezhaliman dan memutus silaturahmi dengan orang tua dan kerabat.” [HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi] Penjelasan hadits Kezaliman dan memutus silaturahmi kepada orang tua dan saudara sekandung akan mendapatkan balasan didunia dan juga di akhirat. salah satu bentuknya adalah jika kita selama bertahun tahun berada di luar kota tanpa memberi kabar tanpa mengunjungi mereka, dan sepertinya kita melupakan mereka, ketahuilah ini merupakan kezaliman kepada orang tua. Hendaknya sempatkan mengunjungi mereka walau misal hanya bisa 1 tahun sekali atau misal kita sering menanyakan kabarnya, karena saat ini komunikasi sudah tidak terbatas jarak. Hadits Tentang Berbakti Kepada Ayah أَطِعْ أَبَاكَ مَا دَامَ حَيًّا وَلاَ تَعْصِهِ Artinya “Taatilah ayahmu selama dia hidup dan selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat.” [HR. Ahmad] إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ Artinya “Sesungguhnya kebajikan terbaik adalah perbuatan seorang yang menyambung hubungan dengan kolega ayahnya.” [HR. Muslim] Penjelasan hadits Ini menjelaskan bahwa berbakti tidak hanya kepada ibu saja, walaupun memang ibu adalah yang utama untuk menerima bakti kita. Tapi hadits ini menerangkan tentang berbakti kepada ayah hukumnya juga wajib, yaitu dengan mematuhi segala perintahnya selama tidak bertentangan dengan hukum syariat. Hadits Tentang Durhaka Kepada Ibu عن المغيرة بن شعبة قال النبي صلى الله عليه وسلم ان الله حرم عليكم عقوق الامهات ووأد البنات ومنع وهات وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال واضاعة المال اخرجه البخاري Artinya “Dari Al-Mughirah bin Syu’ban ia berkata, Nabi ﷺ telah bersabda “Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak bicara, banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” [ Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal Ada sebuah kisah yang di riwayatkan oleh Imam Abu Dawud, yaitu seseorang dari Bani Salamah mendatangi Nabi ﷺ. Ia bertanya يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا Artinya “Wahai Rasulullah ﷺ, apakah masih ada cara berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal?” Beliau ﷺ menjawab,”Ya, dengan mendoakannya, memintakan ampun untuknya, melaksanakan janjinya wasiat, menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali melalui jalan mereka berdua, dan memuliakan teman-temannya”. [HR Abu Dawud]. Baca juga Doa Untuk Kedua Orang Tua Yang Sudah Meninggal Demikianlah dalil berbakti kepada orang tua yang kami rangkum dari hadits hadits sahih, semoga kita bisa menjalankan semua perintah Nabi ﷺ dan menjauhi larangan nabi ﷺ yang berkenaan dengan hadits tentang berbakti kepada orang tua di atas, Wallahu a’lam.
Sebagaiseorang anak tentunya kita sering memikirkan pertanyaan seperti itu. Berbakti kepada kedua orang tua menjadi sebuah bukti bahwa seorang anak ingin berterimakasih kepada kedua orang tuanya. Berbakti kepada kedua orang tua terdapat dalam ajaran agama Islam atau sering disebut sebagai birrul walidain.

Syekh'Abdul 'Aziz bin Baz—rahimahullah—(1330 - 1420 H) Pertanyaan: Saya berharap penjelasan tentang berbakti kepada kedua orang tua semasa hidup dan sepeninggal mereka. Jawaban: Berbakti kepada kedua orang tua termasuk kewajiban yang terpenting. Allah telah memerintahkannya di dalam kitab-Nya yang mulia dalam banyak ayat. Di

Olehkarena itu, kita sebagai anak seharusnya berbakti kepada orang tua. Minimal dengan tidak membuatnya sakit hati, atau syukur-syukur bisa membuat mereka bangga, serta merawatnya dengan kasih sayang, dan masih banyak lagi hal yang bisa dilakukan. Jangan sampai kita menyakiti hati mereka dan selalu mengharapkan ridha dari orang tua. Namun pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." (Luqman: 15) Di dalam ayat tersebut kita memahami bahwa berbuat baik kepada orang tua tidaklah gugur karena keduanya kafir dan memerintahkan untuk berbuat syirik atau melakukan kekafiran. Hanya saja, perintah keduanya yang berupa kemungkaran tidak boleh ditaati. 10hal tentang pentingnya berbakti kepada orangtua dalam islam juga mengajarkan kita, untuk menghormati orang yang lebih tua dan mencintai orang yang lebih muda usianya. Pertanyaan tentang berbakti kepada orang tua. Kewajiban berbakti kepada kedua orang tua terutama ibu termaktub dalam alquran dan hadits. Adab menerima tamu dan ketika. eQ2x.
  • adlkav7bjt.pages.dev/42
  • adlkav7bjt.pages.dev/705
  • adlkav7bjt.pages.dev/98
  • adlkav7bjt.pages.dev/702
  • adlkav7bjt.pages.dev/128
  • adlkav7bjt.pages.dev/920
  • adlkav7bjt.pages.dev/476
  • adlkav7bjt.pages.dev/305
  • adlkav7bjt.pages.dev/951
  • adlkav7bjt.pages.dev/603
  • adlkav7bjt.pages.dev/621
  • adlkav7bjt.pages.dev/538
  • adlkav7bjt.pages.dev/147
  • adlkav7bjt.pages.dev/452
  • adlkav7bjt.pages.dev/444
  • pertanyaan tentang berbakti kepada orang tua