DalamUndang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa pengertian bisnis pariwisata adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata yang menghasilkan produk tertentu. Produk wisata sebenarnya bukan saja merupakan produk nyata, akan tetapi rangkaian produk yang tidak hanya memiliki segi-segi yang bersifat
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek serta jasa dan reputasi penjualnya. Produk adalah sesuatu yang diperjualbelikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari sesuatu hasil kreativitas seseorang, tim marketing, atau merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Pembeli dalam membeli setiap barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya tetapi lebih dari itu. Pembeli bersedia membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan keinginan dan Produk Berikut definisi dan pengertian produk dari beberapa sumber bukuMenurut Swastha dan Irawan 1990, produk adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan Tjiptono 1999, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya Kotler dan Armstrong 2000, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau Stanton 1996, produk adalah suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Menurut Kotler dan Keller 2012, produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan Produk Menurut Kotler dan Keller 2012, terdapat lima tingkatan produk, yaitu sebagai berikut Produk utama atau inti core benefit, yaitu dasar dari layanan atau manfaat yang sesungguhnya dibeli masyarakat. Produk ini terdiri dari manfaat atau pemecah masalah dari apa yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, manfaat sangatlah penting dalam pembuatan desain sebuah produk. Produk dasar atau generik basic product, merupakan bagian generic atau dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar. Produk dasar terdiri dari tingkatan kualitas, merek, desain, fitur, dan kemasan yang dikombinasikan dengan bagian lainnya. Produk yang hiharapkan, merupakan produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Pada tingkatan ini, pemasar harus menyiapkan produk yang diharapkan. Produk yang ditingkatkan, pada tingkatan ini manfaat dan layanan digunakan sebagai atribut pelengkap, sehingga menjadi pembeda dengan produk lain. Selain itu, pada tingkatan ini sering disebut juga sebagai produk tambahan dimana dalam tingkatan ini tidak hanya manfaat saja yang berperan, tetapi ada juga layanan sebagai pemberi solusi. Produk potential potential product, merupakan segala bentuk tambahan dan perubahan yang mungkin untuk dikembangkan pada suatu produk dimasa yang akan datang. Disinilah perusahaan mencari berbagai cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan Produk Menurut Sunyoto 2014, berdasarkan ketahanannya durability dan keberwujudannya tangibility, produk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut Barang-barang yang tidak tahan lama nondurable goods, adalah barang-barang yang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti sabun, pasta gigi, makanan, soft drink dan lain-lain. Barang tahan lama durable goods, adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu yang lama, seperti lemari pendingin, mesin foto copy, pakaian dan services, adalah produk yang tidak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi dan dapat musnah, seperti salon, nasihat hukum dan perbaikan menurut Tjiptono 1999, produk dapat diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitua. Barang konsumen Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir individu atau rumah tangga, dan bukan untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu Convenience Goods. Convenience Goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi sering dibeli, dibutuhkan dalam waktu segera dan memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan pembeliannya. Contohnya rokok, sabun mandi, pasta gigi, dan permen. Shooping Goods. Shooping goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembeliannya, dibandingkan oleh konsumen di antara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing. Contohnya alat rumah tangga, pakaian, dan kosmetik. Speciality goods. Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal. Unsought goods. Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun sudah diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contohnya batu nisan, ensiklopedi, dan tanah Barang industri Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh industriawan konsumen antara atau konsumen bisnis. Barang industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung yaitu untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Material and part. Merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang. Capital Items. Merupakan barang tahan lama long lasting yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi. Capital items dibagi menjadi dua kelompok yaitu instalasi meliputi bangunan dan peralatan kantor. Supplies and service. Merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola keseluruhan produk Produk Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan pembelinya. Menurut Tjiptono 1999, atribut merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Adapun atribut produk adalah sebagai berikuta. Desain produk Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan kemudian membelinya. Dalam praktiknya kita dapat melihat bahwa desain produk dari merek tertentu, berbeda dengan desain produk yang sama namun merek yang berbeda. Desain produk yang baik harus dapat memberikan pengalaman sentuhan yang menyenangkan bagi pelanggan. Dalam membeli sesuatu konsumen tidak hanya memerlukan informasi mengenai produk, mereka cenderung menyentuh produk untuk proses Warna produk Warna merupakan elemen penting dalam desain grafis yang memiliki pengaruh besar terhadap penglihatan audiens. Pada suatu produk, warna adalah elemen penting yang dilihat pertama kali oleh audiens. Warna juga merupakan hal yang menjadi pertimbangan kualitas suatu produk. Secara umum warna-warna memiliki efek psikologis atau emosi, yaitu sebagai berikut Warna yang memiliki gelombang panjang berarti memprovokasi. Warna-warna yang memiliki gelombang panjang antara lain warna merah dan kuning. Warna merah sebagai warna yang paling merangsang, akan menarik perhatian mata lebih cepat dibanding warna lain. Warna kuning, berada di tengah gelombang cahaya yang dapat dideteksi oleh mata, karena warna kuning menjadi warna yang paling cerah dan mudah menarik perhatian. Warna-warna seperti ini cocok untuk produk-produk yang membutuhkan lebih seperti garis polisi. Warna yang memiliki gelombang pendek berarti menenangkan, antara lain biru dan hijau. Warna biru mempunyai sifat yang menyegarkan dan memberi rasa rileks. Sedangkan warna hijau memberi kesan sejuk dan Merek Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dengan pesaing-pesaing. Merek yang digunakan oleh suatu perusahaan tidak bisa sembarangan, karena merek dapat menentukan persepsi konsumen terhadap produk. Adapun tujuan pemberian merek pada produk adalah Identitas. Merek bermanfaat untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Merek juga bermanfaat untuk memudahkan konsumen mengenali produk saat berbelanja dan saat melakukan pembelian promosi. Merek bermanfaat sebagai alat daya tarik citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas serta prestise tertentu kepada konsumen. Mengendalikan Kemasan Pengemasan packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah container atau pembungkus wrapper untuk suatu produk. Pemberian kemasan pada suatu produk bisa memberikan tiga manfaat utama yaitu manfaat komunikasi, manfaat fungsional, dan manfaat perseptual. Untuk suatu produk tujuan penggunaan kemasan antara lain yaitu Sebagai pelindung isi protection, misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan operating, misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya seperti obat nyamuk dan parfum, dan dalam pemakaian ulang reusable, misalnya untuk diisi kembali refill atau untuk wadah lain. Memberikan daya tarik promotion, yaitu aspek artistic, warna, bentuk, maupun desainnya. Sebagai identitas image produk, misalnya berkesan kokoh/awet, lembut, atau mewah. Distribusi shipping, misalnya mudah disusun, dihitung, dan ditangani. Informasi labeling, yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur Pemberian Label labeling Labeling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket tanda pengenal yang ditempelkan pada produk. Dengan demikian, ada hubungan erat antara labeling, packaging, dan branding. Secara umum terdapat tiga macam label, yaituBrand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada kemasan. Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan, perawatan/perhatian dan kinerja produk serta karakteristik-karakterisrik lainya yang berhubungan dengan Label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas produk dengan huruf, angka atau Harga produk Harga adalah jumlah uang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga sering digunakan konsumen sebagai indikator penentuan pembelian barang. Konsumen akan memilih barang yang harganya lebih murah, meski selisihnya sedikit untuk barang yang menurut mereka memiliki kualitas yang sama. Konsumen kadang juga memilih barang yang lebih mahal untuk jenis barang yang sama dengan mengharapkan kualitas yang lebih. Harga ditetapkan untuk mendapatkan laba maksimum, mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih, mencegah atau mengurangi persaingan dan mempertahankan atau memperbaiki market Layanan pelengkap supplementary services Saat ini produk apapun tidak lepas dari unsur jasa/pelayanan, baik itu jasa sebagai produk inti jasa murni maupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi, tetapi layanan pelengkapnya memiliki kesamaan. Layanan pelengkap terdiri dari informasi, konsultasi, order taking pemesanan, hospitality pelayanan, care taking perhatian pada barang bawaan dan belanjaan, exceptions permintaan khusus, billing pengajuan rekening, dan Jaminan Garansi Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, di mana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi uang kembali atau produk ditukar, dan sebagainya. Jaminan sendiri ada yang bersifat tertulis dan ada pula yang tidak tertulis. Dewasa ini jaminan sering kali dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk tahan PustakaSwastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta Fandy. 1999. Strategi Pemasaran. Yogyakarta dan Amstrong. 2000. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta William. 1996. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta Danang. 2014. Dasar-dasar Manejemen Pemasaran. Yogyakarta CAPS.
BABII KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Bauran Pemasaran Jasa Pengertian Bauran Pemasaran Jasa Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran pemasaran (Marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan
Produk merupakan elemen yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk dapat mengetahui apakah produk tersebut dapat diterima dan dapat di ingat dibenak konsumen. Suatu produk dikatakan sangat baik apabila dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan konsumen mempunyai keinginan untuk membeli lagi karena dapat menjadi pemuas bagi konsumen. Tingkatan Produk Ada 5Lima Menurut Para Ahli Beserta Contohnya Menurut Kotler 201369, dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkat produk. Masing-masing tingkat menambahkan lenih banyak nilai dan hierarki nilai pelanggan, yaitu Manfaat inti Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Produk dasar Pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar yang dapat dirasakan oleh panca indera. Produk yang diharapkan Pemasar menyiapkan produk yang diharapkan, yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Produk yang ditingkatkan Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Produk yang memberikan potensi Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang. Menurut Sangadji 201315 terdapat lima tingkatan produk antara lain Manfaat inti, adalah sebuah produk yang memiliki manfaat dasar dapat dikonsumsi oleh pelanggan. Seperti perusahaan perhotelan dengan menawarkan produk yang memiliki manfaat utamanya yaitu untuk istirahan dan tidur. Produk dasar, adalah suatu produk dalam bentuk dasar yang dapat dikonsumsi pelanggan. Seperti kain. Produk yang diharapkan merupakan serangkaian atribut produk serta suatu kondisi-kondisi yang biasa diinginkan dan diterima pelanggan saat mereka membeli suatu barang. Seperti baju, celana, sepatu, sandal, tas dan lain sebagainya. Produk yang ditingkatkan merupakan produk yang sudah dalam perubahan sedemikian rupa sehinggan barang yang ditawarkan berbeda dengan barang pesaing. Seperti sepatu merek Adidas, baju merek Gucci, celanan merek Leviās, dan lain sebagainya. Produk potensial, adalah sebuah produk yang dialami perubahan bentuk di masa sekarang. Seperti, mobil klasik, emas, saham dan lain sebagainya. Menurut Kotler dalam Arumsari 201244, kebanyakan produk disediakan terdiri dari empat tingkatan kualitas sebagai berikut Kualitas rendah Kualitas rata-rata sedang Kualitas baik Dan kualitas sangat baik Pembahasan lainnya Fungsi Loyalitas Merek Manfaat dari Atribut Produk Manfaat-Manfaat Loyalitas Merek Indikator-Indikator Kualitas Produk Tujuan Kualitas Produk Menurut Ahli Indikator Variabel Bauran Pemasaran Indikator Loyalitas Merek Menurut Ahli Alasan Memproduksi Produk Berkualitas Dimensi Kualitas Produk Menurut Garvin Tingkatan Brand Loyalty Loyalitas Merek Dimensi Kualitas Produk Menurut Tjiptono Unsur-Unsur Kualitas Produk dan Contohnya Pengertian Kualitas Produk Menurut Para Ahli Klasifikasi Produk Berdasarkan Keberwujudan Indikator Kepuasan Pelanggan Menurut Tjiptono Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Manajemen Pemasaran Navigasi pos
JenisDiversifikasi. Vertikal. Horizontal. Strategi untuk membuat produk dengan tingkatan manfaat dan fungsi berbeda-beda. Meski begitu, cara ini tetap mampu melengkapi maupun menggantikan antara
ProdukA. Pengertian ProdukIstilah produk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu; benda atau yang bersifat kebendaan seperti barang, bahan, atau bangunan yang merupakan hasil konstruksi; hasil; hasil kerja. Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya. Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prÅdÅ«cere, yang berarti untuk memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk" merujuk pada apapun yang diproduksi "anything produced". Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi "thing or things produced". Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith. Secara umum, pengertian produk adalah sesuatu yang dihasilkan dari proses produksi, baik itu barang maupun jasa yang dapat diperjualbelikan di suatu pasar. Menurut pendapat lain, definisi produk adalah sebuah substansi yang diproduksi oleh produsen dan ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Dalam hal ini, suatu produk bisa diperuntukkan untuk konsumen akhir maupun konsumen tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa pengertian produk menurut para ahli di antaranya,1. Kotler dan Amstrong 1996274, A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen2. Stanton 1996222, product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya3. Tjiptono 199995, secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas āsesuatuā yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli4. Djaslim Saladin, produk secara umum adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud5. Basu Swastha dan Irawan, produk adalah sesuatu yang bersifat kompleks, baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk kemasan, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha, dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhanB. Jenis ProdukMenurut Philip Kotler, jenis-jenis produk di antaranya,1. Produk Konsumsi, adalah semua produk yang digunakan oleh konsumen tingkat akhir end user. Dengan kata lain, produk tersebut tidak dijual kembali tapi digunakan langsung oleh konsumen. Produk konsumsi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian di antaranya,a. Produk Kebutuhan Sehari-hari Convenience Goods, yaitu produk yang sangat diperlukan dan mudah habis jika digunakan sehingga sering dibeli oleh konsumen. Beberapa contohnya bahan makanan, minuman, sabun mandi, sabun cuci, dan lain sebagainyab. Produk Belanjaan Shooping Goods, yaitu produk yang dibeli dengan cara membandingkan antara satu produk dengan produk lainnya yang sejenis, bagi dari sisi harga, kualitas, spesifikasi, dan kualitasnya. Beberapa contoh yang termasuk dalam produk belanjaan di antaranya televisi, smartphone, sepatu, laptop, dan lain sebagainyac. Produk Khusus Specialty Goods, yaitu produk yang memiliki karakteristik khusus yang memiliki kesan mewah dan istimewa, dimana sekelompok konsumen bersedia membayar dengan harga tinggi untuk mendapatkan produk tersebut. Beberapa contohnya mobil mewah, perhiasan, smartphone mewah, atau produk limited editiond. Unsought Goods, yaitu produk yang tidak diketahui oleh konsumen, dan bahkan jika diketahui oleh konsumen, mereka belum tentu tertarik untuk membelinya. Beberapa contohnya peti mati, batu nisan, tanah pemakaman, dan lain-lain2. Produk Industri, industri adalah semua produk yang dibeli oleh suatu produsen yang digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi sehingga menghasilkan produk baru. Dengan kata lain, produksi industri khusus untuk digunakan dalam proses produksi. Produk industri dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian di antaranya, a. Bahan Baku dan Suku Cadang Materials and Parts, yaitu produk yang dibutuhkan untuk proses produksi sehingga menghasilkan produk baru yang lebih bermanfaat. Jenis produk ini dibagi dua, yaitu bahan mentah dan bahan jadi/ suku cadang. Contoh bahan mentah, kayu menjadi lemari, kursi, meja, gandum menjadi roti, dan lain sebagainya. Contoh bahan jadi dan suku cadang; benang, komponen kendaraan ban, velg, dan lainnya, dan lain sebagainyab. Barang Modal Capital Items, yaitu produk yang dapat memudahkan produsen untuk mengelola dan mengembangkan produk jadi serta memiliki daya tahan yang sangat lama. Beberapa contohnya bangunan kantor, pabrik, mesin produksi, komputer, dan lain sebagainyac. Perlengkapan dan Layanan Bisnis Supplies and Services, yaitu produk yang dapat memudahkan pengelolaan produk jadi serta memiliki daya tahan yang lama. Beberapa contoh supplies, bahan bakar mesin, oli pelumas, alat tulis kantor, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh business services, periklanan produk, konsultasi hukum, perawatan peralatan, dan lain sebagainyaC. Klasifikasi Produk1. Produk Berdasarkan Wujuda. Barang, adalah semua produk yang wujudnya fisik, dapat dilihat, diraba, disentuh, dirasa, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Contoh barang di antaranya makanan, minuman, aksesoris, dan lain sebagainyab. Jasa, adalah semua aktivitas yang memberikan manfaat dan kepuasan kepada konsumen. Contoh jasa di antaranya jasa pijat, jasa makeup, jasa penginapan, jasa konsultasi, dan lain sebagainya2. Produk Berdasarkan Daya Tahana. Barang Tidak Tahan Lama Non-durable Goods, yaitu semua barang yang memiliki wujud yang dapat habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya sabun mandi, sabun cuci, shampo, pasta gigi, dan lain sebagainyab. Barang Tahan Lama Durable Goods, yaitu semua barang yang memiliki wujud yang dapat bertahan lama meskipun digunakan berulang kali. Contohnya televisi, kulkas, lemari, meja, dan lain sebagainyaD. Tingkatan ProdukFandy Tjiptono menyebutkan ada 5 tingkatan produk di antaranya, 1. Produk Utama Core Benefit, yaitu produk yang memiliki manfaat yang dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh Produk Generic, yaitu produk yang memenuhi fungsi produk paling dasar sehingga dapat bermanfaat bagi Produk Harapan Expected Product, yaitu suatu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dimana kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk Produk Pelengkap Augmented Product, yaitu atribut pada produk dengan beragam manfaat dan layanan sehingga dapat menambah kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk Produk Potensial, yaitu semua jenis tambahan atau perubahan yang mungkin dikembangkan pada suatu produk di masa yang akan Contoh Produk Beberapa contoh produk yang dihasilkan oleh berbagai macam perusahaan di antaranya,1. Contoh pada makanan yaitu mie instan, sosis, pizza, kue, cemilan dan lain-lain. Pada bumbu dan bahan untuk memasak misalnya seperti minyak goreng, tepung terigu, kaldu ayam, mentega, margarin dan lain-lain2. Contoh pada minuman yaitu air mineral/air minum kemasan, minuman kaleng/botol, susu kemasan dan lain-lain3. Contoh pada ekektronik yaitu handphone/telepon genggam, kosol game, televisi, komputer, laptop dan lain-lainDari berbagai sumberDownload
PengertianProduk, Jenis Dan Tingkatan Produk, Serta Diferensiasi Produk. Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini : Diposkan oleh Abi Asmana di 5:58 PM. Produk, baik barang atau jasa, yang dihasilkan oleh suatu perusahaan akan disukai oleh konsumen apabila produk tersebut memiliki kualitas dan kinerja yang baik, inovatif, dan tentunya ditawarkan
Dalam merencanakan tawaran ke pasar, pemasar perlu memikirkan lebih tentang 5 tingkatan produk. Itu disebabkan karena setiap tingkatan produk akan memberikan nilai yang berbeda-beda kepada pelanggan. Produk tidak hanya berbentuk fisik, melainkan juga bisa berbentuk jasa, pengalaman atau gagasan. Produk disini mempunyai makna bahwa segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Baca juga Menciptakan Nilai dan Menangkap Kembali Nilai dari Pelanggan Tingkatan pertama adalah manfaat inti core benefit, tingkatan ini merupakan layanan atau manfaat paling mendasar dari sebuah produk yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan. Sebagai contoh, Andre sedang diluar kota dan tidak mempunyai rumah dikota tersebut, maka Andre membutuhkan penginapan atau hotel untuk istirahat dan tidur. Maka dalam kasus ini, Andre sebagai pelanggan disebut membeli manfaat inti dari produk hotel, yaitu istirahat dan tidur. Saya menyebut manfaat inti ini sebagai tujuan utama dari pembelian produk. Tingkatan kedua adalah produk dasar basic product, pada tingkatan ini, pemasar akan berpikir bagaimana cara merubah manfaat inti menjadi produk dasar. Dengan demikian, hotel yang Andre butuhkan tadi meliputi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja tulis, lemari pakaian, dan lain sebagainya. Disini saya menyebutnya sebagai perlengkapan utama dari sebuah produk untuk menambah nilai produk. Tingkatan ketiga adalah produk yang diharapkan expected product, tingkatan ini memiliki kondisi yang biasanya diharapkan oleh pelanggan ketika mereka membeli produk. Andre sebagai tamu hotel tentu berharap tempat tidurnya bersih, handuknya bersih, tempatnya tenang, dan lain sebagainya. Rata-rata semua hotel sudah memberikan harapan minimum ini, andre sebagai tamu akan mempertimbangkan lagi hotel mana yang nyaman atau paling murah. Tingkatan keempat adalah produk yang ditingkatkan augmented product, pada tingkatan ini produk diberi nilai tambah yang telah melampaui harapan pelanggan. Biasanya para startup dituntut untuk menemukan nilai tambah mereka, dari nilai tambah akan menghasilkan sesuatu yang menarik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Sebagai contoh, Andre menemukan hotel yang tempatnya tidak terlalu strategis, tetapi mempunyai layanan yang bagus, harga yang murah, menyediakan fasilitas kolam renang, restoran, hotspot area, pemandangan yang indah, dan sebagainya. Kunjungi Jasa Pembuatan Website Custom Pada tingkatan keempat ini, ada dua hal yang harus diperhatikan pemasar terkait strategi peningkatan produk. Pertama, setiap peningkatan akan membutuhkan biaya. Dan kedua, manfaat yang ditingkatkan akan menjadi manfaat yang diharapkan. Tingkatan terakhir atau kelima terdapat calon produk potential product, calon produk merupakan segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran pada masa yang akan datang. Disinilah perusahaan-perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan tawarannya. Baca juga Apa itu Marketing? Demikian catatan saya hari ini, semoga bisa memberikan manfaat bagi saya pribadi dan bagi pembaca. Jika ada kritik dan saran, mohon bisa disampaikan pada kolom komentar atau halaman Kontak. Terima kasih. Jika Anda suka, jangan lupa untuk bagikan Subscribe Sekarang Dapatkan update terbaru seputar marketing dan digital marketing langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama! tingkatan produk adalah tingkatan produk dalam pemasaran
Tingkatanproduk ada 3 macam yaitu : a. Inti Produk (core product), berupa jasa pelayanan dan manfaat, tugas pemasar adalah mengungkapkan kebutuhan yang tersembunyi dibalik setiap produk dan menjual manfaat-manfaat produk bukan cirinya. Contohnya ; obat merah untuk mengobati luka ringan. b.
Product level atau tingkatan produk adalah sebuah istilah yang digunakan untuk klasifikasi membagi suatu produk berdasarkan dengan manfaat atau fungsi dan kegunaannya. Tujuan utama dari klasifikasi tingkatan produk ini adalah untuk memudahkan pihak perusahaan dalam urusan marketing, supaya semua strategi pemasaran bisa tersusun rapi dan tepat sasaran. Tingkatan produk product level ini nantinya akan menghasilkan sebuah herarki yang akan menentukan positioning produk itu sendiri. Perlu kamu ketahui juga, kalau tingkatan produk ini sangat berbeda dengan product life cycle atau daur hidup produk. Product Level Sebagai contoh dari tingkatan produk yang paling sederhana adalah ketika kamu membeli sebuah smartphone. Fitur atau spesifikasi utama yang akan kamu cari adalah cerminan dari tingkatan produk tersebut. Sebagian orang ada yang membeli sebuah smartphone hanya untuk kebutuhan telepon dan SMS saja. Ada juga yang membeli HP eksklusif Apple X misalnya, karena dia akan merasa dirinya keren ketika menggunakan brand terkenal itu. Cerita di atas adalah suatu gambaran paling mudah dari yang namanya tingkatan produk alias product level. Dalam artikel ini Mahatekno akan membahas lebih lengkap mengenai kluster-kluster dari product level. Untuk memudahkan gambarannya, di sini saya akan memakai analogi membeli sebuah rumah, ya! Core Benefit Core benefit adalah manfaat inti atau manfaat yang paling mendasar dari sebuah produk. Produk yang menggunakan strategi tingkatan produk di segmen core benefit, biasanya akan mempunyai segmen harga yang sangat kompetitif bersaing. Sebagai contohnya rumah, maka core benefit dari rumah adalah menawarkan sebuah hunian yang tampilannya standar cukup layak untuk dihuni saja. Dengan menggunakan strategi positioning seperti itu, maka sudah pasti harga rumah yang ditawarkan oleh perusahaan akan sangat kompetitif bersaing atau intinya murah & terjangkau. Basic Product Secara umum, basic product adalah sebuah core benefit yang dapat dipilih oleh calon pembeli. Intinya, sama-sama memiliki manfaat dasar, hanya saja ada pilihan lain atau alternatif yang ditawarkan oleh perusahaan kepada customer. Dalam hal ini juga, customer sudah dapat membandingkan mana produk yang mereka rasa lebih meyakinkan. Jika kita analogikan dalam pembelian sebuah rumah, maka yang menjadi basic product-nya adalah rumah sederhana akan tetapi memiliki beberapa alternatif pilihan. Pilihan di sini yang paling sering adalah lokasi. Contohnya ada sebuah perumahan yang menawarkan rumah dengan tipe dan ukuran yang sama, namun calon pembeli bisa memilih lokasi/area mana yang akan mereka pilih dan menurutnya nyaman untuk ditinggali. Expected Product Expected product adalah produk ekspektasi yang dilandasi dari keinginan atau imajinasi seseorang terhadap produk tersebut. Jika kita sederhanakan lagi, expected product adalah basic product yang hampir sesuai atau hampir mendekati imajinasi atau harapan dari seorang customer. Misalnya expected product dalam pembelian rumah adalah ketika seseorang membeli rumah hunian, orang tersebut tentunya membayangkan ukuran rumah, desain, fasilitas interior & eksterior, serta lokasi rumah tersebut. Dalam artian lain, expected product merupakan langkah seseorang pemilik rumah yang memulai merenovasi rumah standarnya menjadi rumah yang sesuai dengan imajinasi atau keinginannya, baik dalam segi jarak, ukuran, desain, ataupun lokasinya. Augmented Product Sedangkan augmented product adalah sebauah expected produk yang sudah ditambah nilai value lain guna membuat calon pembeli lebih tertarik untuk membeli produk tersebut. Percaya atau tidak, bahwa produk yang kreatif dan inovatif itu akan memiliki nilai lebih di mata konsumen, ketimbang produk yang biasa-biasa saja yang ada di pasaran. Pasalnya, produk yang inovatif akan lebih menawarkan sesuatu yang up to date alias terlihat lebih fresh. Baiklah, kita ambil contoh augmented dalam membli rumah yang mana fasilitas pendukungnya lebih daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Fasilitas yang lengkap, desain bangunan yang unik, atau ada sistem keamanan security yang menjamin adlaah salah satu gambaran dari augmented product untuk kelas rumah hunian. Potential Product Yang terakhir ada produk potensial atau istilah dalam dunia marketing disebut potential produk adalah produk yang akan berpotensi bagus di masa mendatang, baik dalam segi penjualan atau hal lainnya. Produk yang memposisikan dalam kategori potential product tentunya akan lebih bergantung kepada bagaimana seorang marketing bisa membuat calon pembeli yakin bahwa produk tersebut bisa menjadi sebuah investasi untuk masa depan. Contoh sederhananya adalah ketika seseorang atau kamu membeli sebuah rumah hunian dengan tujuan untuk investasi. Rumah yang dibeli tersebut diyakini akan bertambah nilai jualnya dimasa yang akan datang. Kebanyakan rumah yang masuk ke dalam kategori potential product ini tidak langsung dihuni oleh si customer-nya.
3 Marketing Memakai Media Sosial. Taktik branding produk di sosial media ialah hal yang dibutuhkan, ingat pemakai sosial media nyaris bertambah bahkan juga nyaris tiap orang memiliki. Untuk perusahaan yang baru meningkatkan usahanya, hal itu dapat dipakai untuk tingkatkan individual branding atau identity company.
Jika dilihat secara umum, produk berarti semua yang bisa dihasilkan dari proses produksi berbentuk jasa atau barang yang bisa diperjualbelikan di pasar. Sedangkan pendapat lain mengatakan jika produk merupakan substansi yang diproduksi produsen serta ditawarkan ke pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Produk yang dimaksud disini ditujuan untuk konsumen akhir atau konsumen antara. Pengertian Produk Secara Umum Jika dilihat secara umum, produk merupakan sesuatu yang dihasilkan dalam proses produksi dalam bentuk barang atau jasa yang bisa diperjualbelikan pada pasar. Sedangkan pendapat lain mengatakan jika produk merupakan substansi yang diproduksi produsen serta ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini, sebuah produk bisa diperuntukkan bagi konsumsi akhir atau konsumen antara. Dari definisi tersebut bisa disimpulkan jika produk merupakan semua yang bisa ditawarkan ke pasar agar bisa dipakai atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. 1. Philip Kotler Menurutnya, produk merupakan semua hal yang dapat dimiliki, ditawarkan, dikonsumsi atau dimanfaatkan supaya bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Ini mencakup wujud jasa, fisik, tempat organisasi, individu dan juga ide. 2. William J. Stanton Menurutnya, produk merupakan seperangkat atribut nyata atau tidak nyata meliputi warka, harga, pengecer, kemasan, prestise dan layanan produsen yang akan menerima pembeli untuk bisa memenuhi kebutuhan para konsumen. 3. Fandy Tjiptono Ia berpendapat jika produk merupakan segala hal yang ditawarkan produsen supaya bisa diperhatikan, dibeli, dicari, dinyatakan, dikonsumsi atau digunakan pasar sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan pasar. 4. Djaslim Saladin Ia berpendapat jika produk merupakan sebuah hal yang bisa memenuhi serta mencukupi kebutuhan manusia dalam bentuk eksis atau juga bisa tidak eksis. 5. Basu Swastha dan Irawan Keduanya mengartikan produk sebagai sesuatu yang bersifat kompleks baik yang bisa disentuh atau tidak. Didalamnya meliputi harga, warna, pelayanan, kemasan, prestise serta pengecer yang bisa diterima pembeli supaya bisa memenuhi kebutuhan. Konsep Produksi Konsep yang umumnya digunakan produsen adalah konsumen yang akan menyukai produk dengan performa dan kualitas baik serta paling inovatif. Dengan begitu, perusahaan lain juga harus mencari cara untuk menciptakan produk yang bisa memenuhi kebutuhan pasar dan bisa melakukan perbaikan secara berkelanjutan pada konsumen. Pada intinya, konsumen tidak akan mau membeli sebuah produk jika produk tersebut sama seperti produk lain atau hanya mengikuti trend dan dikemas secara tidak menarik. Produk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis lewat bentuk wujud, daya tahan, berdasarkan konsumen dan produk yang bisa dikonsumsi konsumen. Berikut adalah beberapa klasifikasi dan jenis produk menurut Philip Kotler 1. Produk Konsumsi Produk konsumsi merupakan semua produk yang bisa dipakai konsumen tingkat akhir atau end user. Produk konsumsi ini dibedakan kembali menjadi beberapa bagian, yakni Produk kebutuhan harian Produk yang dibutuhkan dan lebih cepat habis sehingga lebih banyak dicari konsumen. Contohnya seperti makanan, minuman, shampo, sabun cuci dan belanjaan Produk yang dibelanjakan dengan cara membandingkan antara produk sejenis dari segi harga, kualitas serta spesifikasi produk. Contohnya seperti laptop, smartphone, sepatu, TV dan khusus Produk yang memiliki karakter tertentu serta punya kesan istimewa dan mewah. Beberapa konsumen nantinya bersedia untuk membayar produk mesi harganya mahal. Contohnya seperti mobil, perhiasan dan goods Produk yang sebelumnya belum diketahui konsumen dan meski sudah diketahui namun belum tentu akan membelli produk tersebut. Contohnya seperti tanah pemakaman, peti mati, batu nisan dan lainnya. 2. Produk Industri Produk industri merupakan semua produk yang bisa dibeli konsumen supaya bisa dipakai sebagai bahan baku dan diproses menjadi produk yang baru. Produk industri dibagi kembali menjadi beberapa bagian, yakni Bahan baku dan suku cadang Produk yang dibutuhkan untuk diolah menjadi produk baru yang lebih bermanfaat. Contohnya seperti kayu yang bisa diproduksi menjadi kursi, meja dan lemari dan contoh produk bahan atau suku cadang seperti layar LCD dan modal Produk yang bisa membantu atau mempermudah produsen dalam mengelola produk matang dan punya daya tahan lama. Contohnya seperti bangunan kantor, pabrik, mobil, laptop, mesin produksi dan lainnyaPerlengkapan dan layanan bisnis Produk yang membantu pengelolaan produk matang siap jual dan punya daya tahan lama. Contohnya seperti oli pelumas, alat tulis kantor, bahan bakar mesin dan lainnya. Sedangkan contoh produk layanan bisnis adalah periklanan produk, perawatan alat dan lainnya. 3. Produk Berdasarkan Wujudnya Sebuah produk dapat dikategorikan atas dasar wujudnya yakni produk barang serta jasa. Produk barang merupakan produk yang punya bentuk fisik, bisa disentuh, dilihat, dipindahkan serta punya perlakuan fisik lain. Contohnya seperti aksesoris dan produk makanan. Sedangkan produk jasa merupakan semua kegiatan yang bisa memberi manfaat serta kepuasan untuk pelanggan. Contohnya seperti jasa konsultasi, jasa penginapan, jasa rias, jasa pijat urut dan sebagainya. 4. Produk Berdasarkan Daya Tahan Produk berdasarkan daya tahan dapat berdasarkan daya tahan produk yakni barang tahan lama dan barang tidak tahan lama Barang tidak tahan lama Produk yang punya bentukwujud serta bisa habis jika digunakan atau dikonsumsi beberapa kali. Contohnya seperti sabun mandi, pasta gigi, minyak rambut dan tahan lama Produk yang punya bentuk fisik tahan lama meski digunakan beberapa kali. Contohnya seperti lemari, smartphone, kursi, televisi, meja dan lainnya. Tingkatan Produk Umumnya, semua orang sudah mengetahui banyak jenis produk yang ada di sekitar. Akan tetapi, setiap produk nyatanya punya tingkatan yang berbeda sehingga kuantitasnya juga berbeda. Di dalam bukunya, Tjiptono memberi penjelasan tentang 5 tingkatan dari produk, yakni Produk utama produk yang punya manfaat serta dapat dikonsumsi atau dipakai generic Produk yang punya fungsi paling fundamental sehingga sangat berguna untuk harapan Produk formal yang ditawarkan dengan banyak jenis perlengkapan yang kondisinya dapat diharapkan serta disepakati untuk dapat pelengkap Produk yang punya banyak manfaat serta layanan yang bisa meningkatkan rasa puas serta dapat dibedakan dengan produk potensial Jenis perubahan atau tambahan yang mungkin dapat dikembangkan dalam sebuah produk di masa mendatang. Selain kelima tingkatan produks diatas, masih ada beberapa jenis tingkatakan produks lainnya, yakni Produk aktual Produk yang punya 5 karakteristik yakni fitur, tingkatan kualitas, rancangan, kemasan dan nama merk. Perencanaan produk nantinya harus bisa mewujudkan produk tambahan di sekitar produk inti serta produk aktual dengan cara menawarkan jasa serta manfaat tambahan untuk konsumen. Produk campuran Rangkaian dari seluruh tingkatan produk dan barang yang ditawarkan. Produk ini terdiri dari semua lini produk serta barang yang ditawarkan oleh penjual tertentu. Sebuah produk perusahaan punya 4 dimensi penting yakni panjang, luas, kedalaman serta konsistensi. Ciri Produk yang Disukai Konsumen Tahan lama Bisa digunakan dalam waktu lama dan tidak mudah rusak. Contohnya seperti smartphone lebih murah namun mempunyai daya tahan baik disukai di perawatan Lebih mudah dipelihara atau dirawar selain harganya yang terjangkau. Contohnya pakaian yang harus nyaman dipakai dan mudah Konsumen lebih menyukai produk terjangkau namun harus punya kualitas yang juga baik. Sumber Referensi
VhZsg3q. adlkav7bjt.pages.dev/378adlkav7bjt.pages.dev/125adlkav7bjt.pages.dev/674adlkav7bjt.pages.dev/921adlkav7bjt.pages.dev/519adlkav7bjt.pages.dev/643adlkav7bjt.pages.dev/839adlkav7bjt.pages.dev/625adlkav7bjt.pages.dev/251adlkav7bjt.pages.dev/210adlkav7bjt.pages.dev/50adlkav7bjt.pages.dev/664adlkav7bjt.pages.dev/831adlkav7bjt.pages.dev/775adlkav7bjt.pages.dev/696
5 tingkatan produk dan contohnya